Akuntansi atas akad Mudharabah
KKN Back To Village yang diselenggarakan Kampus Jember semasa 45 ini hari sudah usai, persisnya pada tanggal 14 Agustus 2020. Pekerjaan KKN dikerjakan di Kelurahan Tompokersan yang disebut salah satunya salah satu kelurahan di daerah Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang yang terdapat di pusat kota dengan luas administratif 2,75 km2. Kehadiran Kelurahan Tompokersan yang ada di pusat kota Lumajang, jadi aspek terpenting kepadatan masyarakat. Berdasar data pada web sah Kabupaten Lumajang, jumlah masyarakat di Kelurahan Tompokersan yang sejumlah 15.195 jiwa adalah yang paling banyak di banding desa/kelurahan yang lain ada di Kecamatan Lumajang. Mata pencarian warga di Kelurahan Tompokersan benar-benar beragam yakni dari mulai pegawai negeri, wiraswasta, sampai buruh. Bila disaksikan dari situasi geografis serta jumlah penduduknya, bagian pertokoan atau usaha jadi yang sangat mempunyai potensi untuk selalu bertumbuh. Ini jadikan kesempatan industri atau usaha rumahan, benar-benar mempunyai kesempatan untuk meningkatkan upayanya. Kepadatan masyarakat di kelurahan Tompokersan yang cukup didominasi oleh umur produktif, membuat keinginan pasar yang lumayan besar.
Topik yang diangkat ialah Pendayagunaan Wiraswasta Terpengaruh COVID-19 dengan program kerja yang akan dikerjakan yakni "Peningkatan Pengembangan Produk serta Penjualan Usaha dengan cara Online". Program KKN ini dikerjakan bersama-sama objek target yang disebut aktor usaha donat rumahan yang dalam proses pengerjaan donat serta penjualannya masih dilaksanakan dengan konservatif serta rasio yang termasuk kecil. Beliau namanya Ibu Murtini, satu hari -- hari beliau membuat donat untuk diberikan serta dipasarkan di salah satunya warung kopi di seputar rumahnya. Tipe kue donat yang dibikin hanya tipe donat gula. Penjualannya juga cuma lewat diberikan ke salah satunya warung kopi di seputar tempat usaha mikro ini. Pengerjaan donat cuma dilaksanakan untuk penuhi keperluan warung kopi itu. Usaha itu hampir berjalan 10 tahun, tetapi bersamaan dengan perkembangan waktu, usaha ini alami kesusahan dalam perkembangan perubahan upayanya, karena timbulnya tipe kue donat kekinian dengan beberapa topping serta hiasan menarik yang benar-benar disukai warga. Disamping itu, tidak ada peningkatan pengembangan produk serta penjualan yang dilaksanakan oleh usaha donat rumahan ini, membuat aktor usaha ini susah untuk meningkatkan upayanya.
Epidemi Covid-19 yang tiba di Indonesia mulai bulan Maret 2020, membuat usaha ini merasai efek yang benar-benar bermakna serta alami pengurangan pendapatan yang cukup mencolok. Ini dikarenakan oleh warung kopi yang umumnya jadi tempat donat ini di titipkan serta dipasarkan, harus tutup untuk sesaat waktu sampai situasi kembali normal. Implikasi Physical Distancing di Kabupaten Lumajang, mengakibatkan warga tidak keluar dari rumah, serta cuma keluar jika memang situasi menekan. Buat seorang aktor usaha, hal itu benar-benar punya pengaruh pada pendapatan yang didapat, terkhusus buat Ibu Murtini yang tidak dapat lagi berjualan serta pasarkan produk donat untuk memperoleh pendapatan.