Imbas Investor Borong Dolar, Emas Berjangka Kembali Jatuh



 Emas berjangka jatuh di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) sesudah kuat satu hari awalnya. Investor cari perlindungan dalam dolar dampak bertambahnya masalah virus corona serta ketidaktetapan atas rangsangan AS.


Kontrak emas sangat aktif untuk pengiriman Desember di seksi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 10,6 dolar AS atau 0,56 %, jadi ditutup pada 1.866,3 dolar AS per ounce. Satu hari awalnya, Kamis (24/9/2020), naik 8,5 dolar AS atau 0,45 % jadi 1.876,90 dolar AS per ounce.


Cara Bermain Sabung Ayam Secara Online Emas berjangka turun 39,2 dolar AS atau 2,05 % jadi 1.868,40 dolar AS pada Rabu (23/9/2020), sesudah turun tiga dolar AS atau 0,16 % jadi 1.907,60 dolar AS pada Selasa (22/9/2020). Awalnya, emas berjangka tersuruk 51,5 dolar AS atau 2,62 % jadi 1.910,60 dolar AS pada Senin (21/9/2020).


"Partai Republik serta Demokrat ada di halaman yang serupa mengenai tempatkan beberapa rangsangan, tapi mereka tidak bisa putuskan jumlah serta ketidaktetapan yang menggerakkan investor ke arah dolar," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA di New York, dikutip ANTARA, Sabtu (26/9/2020).


Pada minggu ini, emas berjangka jatuh 4,9 %, paling besar dalam minimal enam minggu, sebab dolar menulis minggu terbaik semenjak awal April. Dolar yang bertambah kuat membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang itu, seperti emas, tambah mahal buat konsumen yang memakai unit moneter lain.


Sesaat, indeks dolar terus kuat pada Jumat (25/9/2020). Itu untuk reaksi pada pengakuan beberapa anggota Federal Reserve yang memperlihatkan konsensus awalnya mengenai suku bunga masih 0 semasa 3 tahun ke depan tidak tepat serta suku bunga dapat naik semakin tinggi.


Satu laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS pada Jumat (25/9/2020) memperlihatkan pesanan barang bertahan lama bertambah 0,4 % pada Agustus, tawarkan beberapa suport untuk emas serta menahan pengurangannya sampai batas spesifik.


Seorang anggota parlemen penting menjelaskan Demokrat di DPR AS sedang kerjakan paket rangsangan virus corona sejumlah 2,2 triliun dolar AS yang bisa diambil minggu kedepan. Pada minggu ini, Federal Reserve bicara mengenai keutamaan semakin banyak rangsangan fiskal ditengah-tengah kecemasan investor akan pukulan ekonomi lain dari epidemik virus corona.


Beberapa saham di beberapa dunia, euro serta tembaga, semua ke arah minggu-minggu terjelek semenjak pucuk pergolakan virus corona, sebab investor buang beberapa aset beresiko serta pilih dolar yang dipandang bertambah aman. Sesaat, beberapa analis pasar memiliki pendapat potensial periode menengah untuk logam mulia masih bullish sebab gelombang ke-2 epidemik COVID-19 sudah menempa Eropa, serta kemungkinan selekasnya tiba ke Amerika Serikat.

Postingan populer dari blog ini

However final month, College of California head of state Measure Yudof as well as

Prime Minister Benjamin Netanyahu indicated that people had been beheaded by Hamas in an appearance beside Secretary of State Antony Blinken

Britain will delay a series of key climate targets