Di Tengah Pandemi, Penumpang Pesawat di Bandara Soetta Naik 200 Persen



 Masih tingginya angka penebaran serta penyebaran Covid-19 di Indonesia, rupanya tidak membuat angka penumpang pesawatdi Lapangan terbang Internasional Soekarno Hatta (Soetta) turun. Malah kebalikannya, angka penumpang justru naik.


Berdasar data yang terkumpul, banyaknya penumpang di Lapangan terbang Soekarno-Hatta sejauh Juli sampai September 2020 capai 3,16 juta orang. Angka di atas naik 200 %, jika dibanding dengan masa April – Juni 2020 yang sejumlah 885.943 orang.


Disamping itu, gerakan pesawat di Soekarno-Hatta naik 114 % jadi 40.596 penerbangan.


Direktur penting PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menjelaskan, kenaikan berarti banyaknya penumpang serta gerakan pesawat ini mengisyaratkan keyakinan warga mulai sembuh ditengah-tengah wabah.


Muhammad Awaluddin menjelaskan sembuhnya keyakinan warga tidak terlepas dari usaha PT Angkasa Pura II serta stakeholder yang mencanangkan Safe Travel Campaign buat pastikan prosedur kesehatan digerakkan ketat di 19 lapangan terbang.


"Sampai, Lapangan terbang Soekarno-Hatta mendapatkan Safe Travel Skor termasuk tinggi yaitu capai 4.09 berdasar penilaian Safe Travel Acuan sebab implikasi prosedur kesehatan yang ketat. Score itu adalah yang paling tinggi di Indonesia serta rangking ke-34 dari 200 lapangan terbang di dunia," jelas Awaluddin dalam penjelasannya, Rabu (14/10/2020).


Bertambah Awaluddin menjelaskan, kenaikan penumpang serta penerbangan ini memperlihatkan jika bagian penerbangan nasional mempunyai peranan berarti dalam memberikan dukungan kegiatan serta perekonomian di Indonesia yang disebut negara kepulauan.


Situs judi online terpercaya tahun 2020 "Trend perkembangan penerbangan di 19 lapangan terbang PT Angkasa Pura II didorong cukup besarnya pasar lokal Indonesia," tutur Awaluddin.


Sesaat, di Kuartal III 2020, banyaknya penumpang pesawat di 19 lapangan terbang tertulis 5,42 juta orang. Angka itu naik 247,43 % dibanding dengan Kuartal II/2020 sekitar 1,56 juta orang.


Sesaat, untuk gerakan pesawat naik 107,7 % atau dari 33.871 penerbangan jadi 70.351 penerbangan.


Awalnya, mulai 1 Oktober, Lapangan terbang Soekarno-Hatta mulai menjalankan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Akhir September ini, PLTS itu tengah waktu eksperimen.


Sekitar 720 solar panel sistem dengan photovoltaics memiliki optimal 241 kilo watt per peak (kWp) terpasang di atap gedung, buat mengaliri listrik ke perlengkapan-peralatan hebat di sarana AOCC. Gedung AOCC sendiri adalah salah satunya sarana yang paling penting di teritori Lapangan terbang Soekarno-Hatta.


"Gedung itu ialah pos instruksi terpadu buat pastikan kelancaran operasional Soekarno-Hatta, dengan personel berawal dari PT Angkasa Pura II sebagai pengurus lapangan terbang. Lalu airline operator, air navigation serta authorities seperti Karantina, Bea serta Cukai, Imigrasi, Kepolisan dan lain-lain," papar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Jumat (25/9/2020).


Ia menerangkan, PLTS untuk sumber energi di Gedung AOCC ini adalah pintu masuk untuk 'Energi Baru Terbarukan', untuk bertambah dipakai di bandara-bandara perseroan. Lalu, pengoperasian PLTS, adalah usaha perseroan dalam mengaplikasikan ide Green Airport di Lapangan terbang Soekarno-Hatta.


"Energi Baru serta Terbarukan atau EBT ini telah semestinya mendapatkan tempat di bidang kebandarudaraan nasional, serta PT Angkasa Pura II mengawali ini di Lapangan terbang Soekarno-Hatta yang disebut lapangan terbang paling besar di Indonesia. Keinginannya, apakah yang dilaksanakan di Lapangan terbang Soekarno-Hatta ini bisa menggerakkan bandara-bandara lain adopsi EBT lewat PLTS," katanya.


Lalu, ide peningkatan PLTS di lingkungan PT Angkasa Pura II ialah buat lengkapi keperluan supply listrik dari PLN. Pengoperasian PLTS di teritori Lapangan terbang Soekarno-Hatta ini searah dengan usaha Kementerian BUMN dalam Pemercepatan Peningkatan serta Pendayagunaan Energi Surya di BUMN.


"Kami akan mengulas tentang peluang pendayagunaan energi surya di bandara-bandara lain di bawah pengendalian PT Angkasa Pura II," papar Awaluddin.


PLTS di Gedung AOCC ini dibuat oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang menggamit anak usaha PT LEN Industri yaitu PT Surya Energi Indotama.


PT Angkasa Pura II serta stakeholder yang lain memiliki komitmen mengaplikasikan ide Green Airport di Lapangan terbang Soekarno-Hatta. Ini diantaranya diperlihatkan dalam pengoperasian taksi listrik oleh Blue Bird serta Grab, selanjutnya kereta listrik yaitu Kereta Lapangan terbang serta Skytrain yang menyambungkan terminal-terminal, dan perlengkapan-peralatan berbasiskan listrik yang lain.


Mengenai Terminal 4 yang akan dibuat di Lapangan terbang Soekarno-Hatta akan mengangkat ide Smart Airport dengan advanced technology untuk mengaplikasikan Smart Mobility, Smart Security, dan Smart Environment yang makin menegaskan ide Green Airport.


Postingan populer dari blog ini

However final month, College of California head of state Measure Yudof as well as

Prime Minister Benjamin Netanyahu indicated that people had been beheaded by Hamas in an appearance beside Secretary of State Antony Blinken

examinations wrapped up in Nov as well as December that Feltzing